Masalah biaya masih menjadi kendala bagi pasien yang mau melakukan terapi. Setiap satu stem cell dihargai Rp 1-1,5 per sel.
Sepintas memang murah, tapi jumlah sel yang diberikan cukup besar dalam organ atau tubuh pasien, sehingga biaya yang dikeluarkan tak sedikit. Untuk sekali terapi, untuk sel yang diberikan bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta sel.
Namun, dr Cosphiadi Irawan, SpPDKHOM, spesialis penyakit dalam, mengatakan, takaran sel punca yang diberikan tiap pasien berbeda tergantung jenis penyakitnya. Penyakit lupus, misalnya, diberikan sel punca 1-2 juta per kilogram berat badan pasien. Jika berat badan pasien 50 kilogram, maka dosis terendahnya adalah menyuntikkan 50 juta sel punca, dan dosis maksimal sebesar 100 juta sel punca.
Maka, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp50-150 juta dalam sekali terapi. Contoh lainnya untuk kasus Osteo Artritis lutut kebutuhannya 10 juta sel per kilogram berat badan. Diabetes 100 juta sel, Glukoma 5 juta sel, Spinal Cord 76 juta sel.
Untuk bisa sembuh, terapi pada penderita tak bisa diberikan hanya sekali. Lalu, untuk jantung koroner yang memiliki pembuluh darah kecil digunakan sekitar 35 juta sel. "Dengan biaya begitu tinggi, pembiayaan terapi stem cell belum ditanggung BPJS Kesehatan,” kata dokter Cosphiadi.
Mahalnya biasa pengobatan, yang menggunakan teknologi medis tercanggih terkini seharusnya menjadi pengingat bahwa kesehatan adalah barang yang
sangat mahal bagi setiap orang.(Sumber : tirto.id)